16 April 2010

GERR +PLUS ala kang uci-365

HUMOR DAN GUYONAN SEGAR
Gerrr Plus+ala Kang Uci-365





Sir Winston Churchill
Keledai mau lawan Churchill
Dunia politik memang aneh. Hal-hal yang mungkin sudah terlupakan oleh seorang tokoh politik, justru dijadikan pemukul bahkan kalau mungkin penghancur dirinya oleh lawan politiknya.
Hal ini dialami juga oleh Sir Winston Churchill, yang bersama-sama Franklin Roosevelt dari Amerika Serikat, memimpin sekutu pada masa Perang Dunia II. Suatu ketika sang Perdana Menteri Inggris itu diwawancarai seorang wartawan dari surat khabar lawan politiknya. Kesempatan yang langka dipergunakan si wartawan untuk mengungkit ungkit masa lalu Churchill.
“Tuan Churchill, dari perpustakaan Negara, kami mengetahui bahwa tuan dahulu pernah memiliki sebuah kereta kuda yang tuan pergunakan dan tuan kendarai sendiri kemana-mana. Dimana sekarang tuan simpan kendaraan itu?”
Churchill bukanlah Churchill bila tidak bias mencium kearah mana angina akan bertiup. Menyadari bahwa wartawan di hadapannya dari suratkabar lawan politiknya. Tentulah ia akan mengungkit hal – hal negative yang akan disiarkan dengan tujuan untuk menghinanya.
“Anda hebat. Anda punya ingatan yang sangat kuat sekali. Saya sendiri sudah hampir lupa. Churchill berhenti sebentar, kemudian menatap tajam kearah sang wartawan.., “ Kereta itu sudah lama saya musiumkan. Di zaman penuh mobil sekarang ini, kereta sudah tidak cocok lagi. Mungkin anda lupa, bahwa kereta saya itu bukan ditarik kuda, tapi keledai. Dan… keledai itu sekarang ada di hadapan saya..”
Dan konon khabarnya, wawancara yang semula direncakan untuk dimuat di halaman satu, ternyata tidak pernah muncul.




150 % untuk Churchill
Sebagai seorang warga Negara Inggris, Winston Churchill telah mengabdi kepada negaranya habis-habisan. Sampai usian tuanya, Sir yang satu ini telah menunjukkan loyalitas yang tiada celanya pada bangsa dan negaranya.
Tentu saja untuk dapat berbakti sedemikian rupa, ia harus cukup sehat, seshingga di hari tuanya dia tidak hanya merupakan sesosok tubuh yang penuh dengan penyakit.
Tentang kesehatan dan umur panjangnya ini, tentu saja tidak bisa lepas dari rawatan tim dokternya. Salah seorang dokternya adalah Lord Moran. Pada suatu hari, istri sang dokter bertanya, bagaimana caranya Moran telah mampu memberi umur panjang kepada Churchill.
“Oho, itu ada rahasianya.untuk istriku tersayang kubuka kartu. Dengarkan, tentang umur panjang Churchill, 50 % memang sudah menjadi kehendak alam. 50% lagi berkat usahaku bersama tim medis, dan masih ada 50% lagi berkat usaha dia sendiri”.
“Bagaimana mungkin jumlahnya menjadi 150%???”
“Oho.. jangan heran, harus diingat, Churchill itu punya kekuatan dan kapasitas lebih dari yang biasanya dimiliki satu orang”



Napoleon Bonaparte
Napoleon Bicara, Dunia Berhenti Berputar..
Siapa tak kenal nama Napoleaon Bonaparte. Dialah yang memimpin rakyatnya mengadakan revolusi Perancis yang terkenal pada tahun 1799, yang kemudian menjadi Kaisar. Nasib buruk menimpanya kemudian sehingga ia harus dibuang ke pulau Elba dan meninggal di sana. Pada masa jayanya, boleh dikata dialah yang menentukan hidup matinya rakyat Perancis.
Pada suatu malam, entah kemasukan setan apa, dia ingin menyaksikan pagelaran konser di gedung kesenian. Kebetulan konser yang digelar malam itu sangat terkenal dan mendapat kunjungan bukan hanya dri masyarakat Paris, tetapi juga dari kota-kota lain bahkan dari Negara lain.
Begitu Sang Kaisar memasuki ruang konser, matanya tertancap pada seorang jenderal veteran, sahabatnya sewaktu masih menjadi Panglima Perang. Karena sudah bertahun-tahun tak berjumpa, bisa dibayangkan betapa hangat pertemuan itu. Alhasil, sambil mengobrol terus, mereka menuju tempat duduk, yang tentu saja di balkon VVIP (very very important person).
Obrolan nostalgia yang diselingi tawa yang bahkan terbahak-bahak, sehingga mengganggu penonton lainnya yang jauh-jauh datang ingin menikmati konser di gedung itu. Suasana hening yang biasanya mewarnai gedung itu bila konser tentah berlangsung, tercemar oleh suara kedua sahabat itu. Tentu saja konsentrasi orang jadi pecah. Bukan saja konsentrasi pengunjung, juga konsentrasi si dirijen. Tetapi siapa yang berani menegur kedua tamu VVIP itu?
Ternyata ada juga yang berani. Dan orang itu adalah si dirijen itu sendiri. Dengan sedikit kode, tiba-tiba suara music mendadak berhenti. Akibatnya diruangan yang sengaja dibuat remang-remang itu yang terdengar hanya suara percakapan dan gelak tawa Napoleon dan sahabatnya itu.
Beberapa menit berlalu, barulah Sang Kaisar menyadari sesuatu yang tidak beres sedang berlangsung. Serta merta pandangannya jatuh pada sang dirijen, dan dengan geram dia bertanya, “Hei, siapa yang menyuruhmu berhenti????” suasana hening seperti di pekuburan, masing-masing membayangkan tamatlah riwayat sang dirijen itu. Kepalanya akan bercerai dari tubuhnya esok pagi…
Namun ditengah kesenyapan itu terdengar jawaban, “Ya, Sirr..jangan kan sekedar konser ini, dunia pun akan berhenti berputar kalau Tuanku sedang berbicara…” dirijen bicara dengan suara perlahan namun cukup bisa didengar Sang Kaisar dan sebagian pengunjung, sambil membungkuk kan badannya.
Seluruh pengunjung menarik napas lega, setelah Napoleon memerintahkan konser dilanjutkan.


Napoleon di gulung benang wol
Sebagai Kaisar yang mempunyai kekuasaan yang tak terbatas, ternyata Napoleoon punya hati lembut yang sering di luar perkiraan banyak orang.
Suatu hari ia mengadakan “sidak” (Inspeksi mendadak) ke sebuah Universitas. Universitas ini menyelenggarakan pendidikan mulai dari SD sampai tingkat Sarjana.
Ia mulai inspeksinya dengan memasuki kelas terendah. Matanya segera terpaku pada seorang gadis kecil dengan sorotan mata yang begitu tajam yang dengan tekunnya merajut sebuah jumpeer (baju hangat). Sang Kaisar menebak gadis itu pasti cerdas otaknya dan punya bakat yang kuat di suatu bidang. Ia ingin menguji pendapatnya itu. Didekatinya gadis kecil itu, “ Mademooiselle (Nona), coba katakan, kalau kau membuat sebuah jumpeer, berapa gulung benang wol kau butuhkan.”
Si gadis kecil langsung menjawab, seperti tanpa berpikir dan tanpa menghiraukan siapa yang bertanya, “satu gulung pun bisa, asalkan panjangnya mencukupi…”
Mendengar jawaban yang tidak disangka-sangka itu, Napoleon berniat memberi hadiah si gadis kecil. Ia segera melepas kalung emas beserta medalionnya, miliknya satu-satunya peninggalan neneknya..


Stalin
Pencuri Jam Tangan Stalin
Pimpinan tertinggi Rusia, Stalin, dictator Uni soviet sesudah Lenin,menutup rapat kilat dengan beberapa jenderalnya. Ia harus pulang.
Sopir pribadinya diminta ngebut menjalankan mobilnya. Belum berapa jauh mobil mengarungi malam pekat itu, tiba-tiba ia memberi perintah kepada sang sopir untuk menuju kantor kepolisian. Ada apa?? Ternyata stalin kehilangan arlojinya. Sewaktu ia ingin melihat sudah pukul berapa? Ternyata jam tangannya tidak ada.
Otaknya berpikir cepat. Arlojinya hilang. Tapi hilang dimana?? Ketinggalan di ruang rapat atau di curio rang? Padahal seharian ia berada di ruangan rapat, tidak kemana-mana lagi. Jadi dicuri orang??? Kalau ini memang benar terjadi, tentulah jenderal-jenderal di ruang rapat itu yang melakukannya.
Sesampai di kantor polisi Stalin segera memerintahkan polisi untuk memeriksa semua jenderal yang tadi ikut rapat. “ Beri laporan dalam satu jam!” perintah Stalin.
Stalin segera melanjutkan perjalanannya ke rumah. Sampai di rumah, seperti biasa dia punya kebiasaan selalu mengisi buku hariannya. Ia menuju kamar kerjanya. Setelah duduk, segera ia membuka laci meja tulisnya..tapi alangkah terkejutnya, karena arlojinya ada disana.
Segera ia menelpon kantor polisi. Ternyata kepala polisi sedang sibuk memerikas jenderal-jenderal yang dicurigai telah mengambil arlojinya. Stalin terpaksa agak lama menunggu. Begitu pesawat telepon diangkat, ia langsung beri perintah,
“perintahku ku cabut! Laksanakan..!!!”
“tapi itu tidak mungkin tuan,” jawab kepala kepolisian dari seberang sana..”Perintah sudah terlanjur dilaksanakan..para jenderal sedang diperiksa, dan semua yang sudah diperiksa mengaku telah mengambil arloji”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar